Ketika Profesionalitas seseorang diuji

Assalamualaikum
Good night

Baru aja aku ngalamin gimana rasanya menjaga keprofesionalitas seseorang. Ya dalam hal ini dapat memisahkan antara perasaan pribadi dengan sebuah kewajiban.

Alhamdulillah sekarang ini, aku dipercaya sebagai Sekretaris Umum HMI Komisariat Hukum UNSOED periode 2016-2017.
Yang dimana dalam suatu kepengurusan pastilah mempunyai suatu kewajiban-kewajiban dalam menjalankan tugas tersebut.

Dalam hal ini, aku yg pernah menjadi salah satu korban perasaan dari seseorang dilain komisariat, yg dimana komisariat tersebut baru saja dan sekarang ini sedang berlangsung Rapat Anggota Komisariat / RAK. Dimana si doi merupakan Ketua Umumnya.

Aku disini sebagai sekretaris umum, yang mendapatkan undangan dari komsat sebelah untuk menghadiri acara tersebut, tentu wajar apabila aku menghadirinya.

Namun, sangat susah ternyata untuk mendatangi dimana terdapat seseorang yang dulunya pernah ada perasaan, dekat, sangat dekat dan dimana sekarang ini saat bertemu seperti sudah tidak kenal lagi sangat tidak kenal.

Ya itu lah yang aku alami

Aku pun masuk dalam alur nya
Dimana ketika aku mendatangi bahkan sebagai tamu disini konteks nya, aku mulai mematangkan niat dan mengedepankan pemikiran ku dengan berkata "Okay aku disini datang sebagai tamu bukan untuk menemui mu yang telah menghancurkan aku, aku disini datang untuk memenuhi kewajiban ku, dan tolong hilangkan dan abaikan masa lalu"

Motivasi yg tbtb muncul ketika aku sebagai sekum datang dalam acara komsat dia.
Sehingga itupun yang aku terapkan dimana aku, tidak saling sapa, tidak saling senyum,
Ya aku mencoba untuk mengembalikan keadaan seperti sebelum kita kenal dulu, ya biasa aja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.


Yang jujur sebenarnya sangatlah tidak baik untuk ditiru dan dilanjutkan berlarut-larut,
Mengapa?
Karena ya nyatanya memang sudah pernah dekat, mengenal satu sama lain, saling mendengarkan. Yang dulunya dekat sekali, sekarang jauh.
Sangat tidak baik, aku merasa bukan karena soal hati, karena BullShit lah aku masih ngarepin kau yg udah nyakitin aku, cuman yang aku tekankan disini adalah tali silaturahmi terputus, itu menandakan tidak baik, ya noone knows ya... prinsip aku okeylah kita tidak lagi berkomunikasi atau berhubungan tapi silaturahmi tetap berjalan. Bukan membawa hati ya ini dikira nanti saya msh mengharapkan anda


Jadi... justru akan dibawa kemana pembicaraan ini, karena sepetinya tidak sesuai judul yang judulnya ketika profesionalitas seseorang diuji....


Eh tapi ada benarnya kok, karena aku sudah mencoba untuk masa bodoh dengan kau yg dibantai ya ga habis2an sih.. wkwk

Saran ya
Sebagai pemimpin apapun itu, ketika elu emg bener2 dalam keadaan yang tidak pernah lu bayangin dan dengan terpaksa elu harus menjadi pemimpin ya lakuin lah semaksimal mungkin , bukan berarti kau lepas tangan seperti itu, urusan satu bisa kau lakukan masa urusan ini tak bisa kau lakukan, memanglah penting seorang pemimpin mempunyai komunikasi yang baik, koordinasi yang baik, public speaking yang baik, pendekatan dengan pengurus atau divisinya. Sangat bergantung pada pemimpin itu sendiri mau dibawa kemana.


Kalo kau membaca ini, semoga kau sadar, dan smg kau memperbaiki hidup mu, semoga bahagia.

Wassalamualaikum wrwb

0 comments